Mabes Polri diserang teroris pada Rabu (31/3) sore kemarin. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan kronologi terjadinya penyerangan tersebut.
Pada awalnya pelaku masuk melalui pintu belakang Mabes Polri yang berseberangan dengan Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pelaku kemudian menanyakan soal posisi pos pelayanan. Petugas polisi yang bertugas pun mengarahkan perempuan tersebut ke lokasi yang dimaksud.
“Kurang lebih jam 16.30 WIB ada seorang wanita yang berjalan masuk dari pintu belakang, kemudian yang bersangkutan mengarah ke pos gerbang utama yang menuju Mabes Polri. Yang bersangkutan kemudian menanyakan di mana keberadaan kantor pos [pelayanan], dan kemudian diberi pelayanan anggota dan ditunjukkan arah kantor pos,” kata Sigit dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3).
Pelaku kemudian pergi menuju pos, namun tak lama kemudian perempuan itu kembali dan menyerang petugas jaga.
Pelaku Berusia 25 tahun
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi memastikan pelaku penyerangan berinisial ZA tinggal di daerah Ciracas, Jakarta Timur. Berdasarkan hasil pengecekan sidik jari dan face recognition hasilnya sesuai.
Dia lahir di Jakarta pada 14 September 1995. Perempuan berusia 25 tahun itu tewas ditembak polisi karena melakukan penyerangan.
Pelaku terpapar ideologi ISIS
Masih kata Kapolri, berdasarkan hasil profiling didapatkan bahwa pelaku berinisial ZA tersebut berideologi ISIS.
“Yang bersangkutan adalah pelaku lone wolf yang berideologi ISIS yang dibuktikan dengan postingan yang bersangkutan di media sosial,” kata dia.
Dia menambahkan pelaku merupakan mantan mahasiswa di salah satu kampus dan drop out saat semester lima. Sementara itu hasil pendalaman dan penggeledahan mendapatkan beberapa temuan terkait barang yang dibawa.
“Yang bersangkutan membawa map kuning, di dalamnya ada amplop bertuliskan kata-kata tertentu, kemudian yang bersangkutan juga memiliki Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam yang lalu di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan dia,” terang Sigit.
Baca juga: Ledakan Bom Bunuh Diri Terjadi di Gereja Katedral Makassar