Di tengah gencarnya program vaksinasi yang tengah dilaksanakan, WHO mengumumkan varian baru virus corona. Varian virus corona Delta atau B.1.617.2 saat ini tengah mendominasi kasus COVID-19 di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Lalu, apa sajakah gejala COVID-19 terbaru yang mungkin menjangkiti Anda?
Apa Saja Gejala COVID-19 Terbaru?
Secara umum, gejala COVID-19 terbaru tidak jauh berbeda dengan gejala yang disebabkan oleh virus asalnya, seperti batuk, suhu tubuh tinggi dan kehilangan rasa atau penciuman.
Melansir The Sun, orang yang telah menerima vaksin dinilai bisa saja terjangkit, namun gejala yang dialami lebih ringan.
PHE menyebutkan, varian terbaru COVID-19, Delta, dapat menyebabkan gejala dan penyakit yang lebih serius dibanding varian virus lainnya. Bahkan dapat meningkatkan risiko rawat inap yang lebih tinggi.
Terbukti hingga hari ini, kapasitas rumah sakit maupun tempat tidur untuk perawatan COVID-19 ini sudah mencapai 90%.
Seorang profesor ahli epidemiologi genetik di King’s College London, Tim Spector, mengungkapkan gejala yang paling sering dilaporkan telah berubah dalam beberapa bulan terakhir karena varian Delta menjadi strain dominan di Inggris.
“Sejak awal Mei kami telah melihat gejala teratas di semua pengguna aplikasi, dan mereka tidak sama seperti sebelumnya,” ungkap Profesor Spector yang dikutip dari abc.net.au Jumat (25/6/2021).
Data menunjukkan bahwa gejala COVID-19 terbaru yang kerap ditemukan pada kasus orang dewasa di bawah usia 40 tahun adalah sakit kepala, diikuti sakit tenggorokan, flu hingga demam. Gejala tersebut juga dapat berpotensi dialami pada orang di atas usia 40 tahun, yaitu sakit kepala, pilek dan bersin-bersin.
Batuk merupakan salah satu gejala paling umum kelima, dan kehilangan indra penciuman sudah tidak lagi memecahkan rekor 10 besar. Profesor Spector juga menghimbau untuk lebih waspada terhadap gejala-gejala seperti flu dan batuk yang mirip flu musiman.
Para ahli juga mengatakan, orang tua harus mewaspadai gejala COVID-19 terbaru yang mungkin saja menjangkiti anak-anak, di antaranya:
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Demam
- Sakit tenggorokan pilek
- Kehilangan selera makan
Gejala Ringan yang Mengecoh Seperti Flu Biasa/Flu Musiman
Di Inggris, lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini disebabkan oleh peningkatan interaksi sosial dan strain Delta baru yang dominan dan jauh lebih cepat menular, menurut Profesor Spector.
Banyak orang yang menyadari gejala ‘tiga klasik’ COVID-19: batuk, demam dan kehilangan penciuman. Namun menurutnya, ada sejumlah tanda-tanda gejala COVID-19 terbaru yang perlu diwaspadai. Termasuk di antaranya adalah kelelahan, sakit kepala, sakit tenggorokan, ruam kulit dan sebagainya.
Di negara dengan cuaca yang lebih dingin, gejala COVID-19 ini mungkin sedikit mengecoh dengan flu biasa, seperti di beberapa bagian di Australia.
Siapa yang Paling Berpengaruh untuk Dapat Terinfeksi Varian Terbaru COVID-19?
Melansir situs The Sun, sebagian besar kasus varian terbaru COVID-19 ini menjangkiti orang muda yang tidak divaksin.
Prof. Andrew Pollard dari Oxford Vaccine Group yang memimpin uji coba vaksin AstraZeneca, mengatakan kepada BBC Radio 4’s Today Programme: “Jika Anda tidak divaksin, maka virus pada akhirnya akan menemukan individu-individu dalam populasi yang tidak divaksin. Dan tentu saja jika Anda berusia di atas 50 tahun dan tidak divaksin, Anda berisiko lebih besar terkena penyakit parah,” ungkap Prof. Andrew.

Baca juga: Ini Beda Virus Corona Varian Delta dengan Virus Biasa