Tim bulutangkis nomor ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade Tokyo 2002.
Medali ini menjadi medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo. Tidak hanya itu, prestasi yang ditorehkan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu hari ini menjadi medali emas pertama untuk ganda putri Indonesia.
Pertandingan final bulutangkis nomor ganda putri berlangsung dengan panas di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin (2/8). Greysia Polii/Apriyani Rahayu bertemu dengan tim ganda putri andalan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Dalam permainan yang cukup sengit itu, Greysia/Apriyani nampak bermain dengan penuh semangat dan optimisme. Keduanya mampu menumbangkan lawannya dengan skor 21-19, 21—15 dalam tempo 55 menit.
Jalannya pertandingan memperebutkan medali emas

Sempat tertinggal pada angka-angka pertama, Greysia/Apriyani berhasil membalikkan keadaan dengan skor 2-1 usai dua drop shot Greysia jatuh ke bidang permainan lawan.
Selain drop shot, Greysia/Apriani juga pandai dalam menempatkan bola. Hal tersebut kemudian membawa Greysia/Apriani untuk menambah keunggulan menjadi 5-1.
Permainan Greysia/Apriani semakin mantap dan menambah poin-poin keunggulan. Dua bola panjang ganda putri China jauh ke belakang dan skor pun menjadi 7-3.
Ketertinggalan itu memacu ganda putri China untuk mengejar skor Greysia/Apriani. Keunggulan Greysia/Apriyani semakin menyempit karena perbedaan skor yang sangat tipis yaitu 8-7. Greysia/Apriyani pada akhirnya mampu menutup interval pertama dengan keunggulan 11-8.
Usai jeda, ganda putri Indonesia harus kehilangan tiga poin akibat kesalahan mereka sendiri. Kedudukan semakin berimbang menjadi 11-11.
Greysia/Apriyani banyak diuntungkan oleh kesalahan yang dilakukan Chen/Jia. Mereka unggul empat poin pada kedudukan 16-12.
Tidak berhenti di situ, keunggulan Greysia/Apriani semakin bertambah saat memasuki poin-poin kritis dengan 19-14.
Di tengah poin-poin kritis tersebut, Greysia/Apriyani tidak mampu mengembalikan serangan-serangan yang dilakukan oleh Chen/Jia dan kedudukan menjadi 19-18.
Setelah melewati pertarungan sengit dan mendebarkan, Greysia/Apriyani akhirnya mampu memenangkan set pertama dengan skor 21-19.

Mengawali set kedua, sempat terjadi reli panjang sebelum diakhiri dengan smash Apriyani Rahayu dan membuahkan skor 1-0 untuk Indonesia.
Kedudukan sempat berubah 1-1, namun tidak membutuhkan waktu lama untuk Greysia/Apriyani untuk merebut keunggulan menjadi 3-1 usai netting Chen/Jia menyangkut di net dan smash Apriyani Rahayu meluncur bebas ke arah lawan.
Tim ganda putri Indonesia terus menambah keunggulan menjadi 7-2. Beberapa kesalahan yang dilakukan oleh pasangan ganda putri China dan kecerdikan Apriyani dalam menempatkan bola, menjadi sumber poin bagi Greysia/Apriyani.
Smash tajam Apriyani mengakhiri perlawanan Chen/Jia pada akhir interval pertama dengan skor 11-7.
Selepas jeda, refleks Apriyani Rahayu dalam mengembalikan flick serve Chen/Jia membuat ganda putri Indonesia menambah keunggulan 12-8.
Greysia/Apriyani terus menekan Chen/Jia dengan pukulan-pukulan tajam. Lawan yang tidak mampu mengantisipasi pukulan Greysia/Apriyani pun membuat Indonesia semakin di atas angin dengan skor 17-9.
Dengan penuh semangat, Greysia/Apriyani terus menjaga keunggulan tersebut dan poin bertambah menjadi 19-10 saat bola kiriman Chen/Jia tersangkut di net.
Memasuki poin-poin kritis, Chen/Jia dengan mudah mengejar ketertinggalan dengan menambah beberapa poin. Meski demikian, Greysia/Apriani mampu menaklukkan lawan dan memenangkan permainan set kedua dengan skor 21-15.
Dengan kemenangan ini, Greysia/Apriyani berhasil meraih medali emas Olimpiade untuk pertama kalinya bagi ganda putri Indonesia.
Baca juga: Perolehan Medali Olimpiade Tokyo 2020, China Kokoh Berada Di Puncak Klasemen