Usai bercerai dari Brad Pitt lima tahun silam, baru-baru ini, Angelina Jolie mengungkapkan kegelisahan yang ia alami saat menjadi istri Brad Pitt. Biduk rumah tangga keduanya memang penuh dengan perseteruan.
Angelina Jolie melayangkan gugatan cerai kepada aktor peraih piala Oscar itu sejak 2016. Brad Pitt dan Angelina telah menjalani proses perceraian yang panjang dan rumit.
Dalam gugatan tersebut, Angelina Jolie mengatakan bahwa terdapat ‘Perbedaan yang tidak dapat didamaikan’. Namun belum lama ini, dalam sebuah reportase khusus, ia mengaku sering mencemaskan keselamatan anak-anak dan keluarganya selama menjalani pernikahan dengan Brad Pitt.
Hal tersebut diungkapkan oleh Angelina Jolie dalam sebuah sesi wawancara bersama The Guardian saat membiacarakan tentang peluncuran buku terbukunya yang berjudul Know Your Rights.
“Saya.. masih berada di situasi berurusan dengan hukum,” ungkap Angelina saat ditanya mengenai tuduhan kekerasan Brad Pitt terhadap anak, seperti yang diungkapkan pada New York Post, mengutip Hai Bunda.
“Saya bukan tipe orang yang membuat keputusan dengan mudahnya. Dibutuhkan banyak waktu untuk saya merasa harus berpisah dari ayah anak-anak saya,” sambungnya.
Saat ditanya tentang hubungannya dengan Brad Pitt selama lima tahun terakhir, Angelina Jolie mengatakan bahwa perceraian mereka sangatlah tarumatis.
“Pada akhirnya, bahkan jika orang yang Anda cintai adalah satu-satunya yang mengetahui kebenaran hidup Anda, apa yang diperjuangkan, apa yang Anda derita, atau apa yang dikorbankan, Anda menjadi berdamai dengan itu, terlepas dari semua yang terjadi,” ungkapnya.
Angelina Jolie ceraikan Brad Pitt atas isu pelecehan seksual

Isu yang dirumorkan menjadi penyebab Angelina Jolie menggugat cerai sang bintang film Once Upon a Time in Hollywood tersebut adalah pelecehan seksual.
Mantan suaminya diketahui bekerja dengan produser film Harvey Weinstein yang disebutkan pernah melakukan pelecehan seksual terhadap Angelina Jolie.
Kala itu, Angelina Jolie berurusan dengan Harvey Weinstein untuk pertama kalinya ketika bermain film Playing By Heart pada 1988 silam. Jolie masih berusia 21 tahun saat mengalami pelecehan seksual.
“Sejak saat itu saya selalu menghindarinya (Harvey) dan menolak terlibat dalam film atau bekerja dengannya lagi. Oleh karena itu, sungguh berat bagi saya ketika Brad bekerja dengannya,” tuturnya.
Ia mengatakan, Brad mengajak Hearvey untuk bekerja sebagai produser dalam film Killing Then Softly.
“Kami bertengkar tentang keterlibatan Weinstein dan tentu saja itu menyakitkan,” kisahnya.
Kekhawatiran Angelina Jolie terhadap anaknya tak luput dari insiden Brad Pitt bersama sang putra di pesawat.
Sejak melayangkan gugatan cerai di 2016, keretakan hubungan tidak hanya terjadi antara keduanya. Sang aktor juga diketahui bertikai dengan putra sulungnya, Maddox.
Mereka sempat terlibat dalam pertengkaran verbal di dalam pesawat pribadi dalam perjalana dari AmerikaSerikat ke Eropa. Maddox kerap bersitegang dengan Brad sejak orangtuanya memutuskan berpisah.
Atas kejadian tersebut, sang aktor mendapat tuduhan kekerasan anak yang dikeluarkan oleh Departemen Anak dan Layanan Keluarga Los Angeles.
Pernikahan Angelina Jolie dan Brad dikaruniai enam orang anak, Maddox (20), Pax (17), Zahara (16), Shiloh (15) serta si kembar Vivienne dan Knox (13).
Setelah berceraipun Angelina mengaku masih kerap mengkhawatirkan keselamatan anak-anaknya dan ingin menyembuhkan luka dirinya.
Baca juga: 4 Faktor Perceraian Bill dan Melinda Gates Menurut Konselor Pernikahan