Pesawat Rimbun Air belakangan ini ramai diperbincangkan banyak pihak. Rabu (15/9) tepat pukul 07.37 WIT, pesawat perintis tersebut hilang kontak di kawasan Bandara Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Pesawat Rimbun Air hilang kontak dalam perjalanan dari Nabire menuju Sugapa.
“Benar, hilang kontak, di kawasan Sugapa, tadi pagi dari Nabire, data masih dikumpulkan,” kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Nabire, Muhammad Navik, mengutip detik.com, Sabtu (17/9).
Tidak ada penumpang dalam pesawat tersebut. Navik menjelaskan pesawat Rimbun Air membawa bahan sembako dan barang lainnya (kargo) ke Sugapa.
Dalam keterangan terpisah, Wakil Komandan Yonif Mekanis 521/DY, Mayor Inf Edi Dipramono menerangkan cuaca di Sugapa pada saat kejadian memang sedang tidak cerah.
Cuaca yang buruk diduga membuat pesawat Rimbun Air gagal landing. Pesawat kemudian berusaha naik mengambil arah kiri bandara.
Setelahnya, terdengar suara keras oleh pihak bandara yang berada di landasan. Pesawat diduga jatuh usai menabrak gunung.
Fakta Kecelakaan Pesawat Rimbun Air di Sugapa, Intan Jaya, Papua
1. Hanya ada 3 kru dalam pesawat, tidak ada penumpang
Kabid Humas Polda Papua Kombel Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan, pesawat Rimbun Air yang hilang berisikan 3 kru yakni Mirza sebagai pilot, Fajar sebagai kopilot dan Iswahyudi selaku teknisi.
“Pesawat tersebut membawa kargo bahan bangunan,” ujar Kabid Humas Polda Papua dalam keterangan pers.
Menurut Kamal, kontak terakhir pilot dengan petugas Airnav Sugapa berlangsung pada pukul 07.30 WIT.
2. Jatuh 400 eter di atas Gunung Wabu Sugapa
Tim SAR gabungan menemukan titik koordinat pesawat perintis Rimbun Air. Pesawat yang dikabarkan sempat hilang, diduga jatuh.
“Koordinat sudah ditemukan, di ketinggian 400 meter di Gunung Wabu, saat ini tim sedang bergerak ke lokasi,” ujar Kapolres Intan Jaya AKBP Sansi Sultan.
Ia mengungkapkan koordinat jatuhnya pesawat sudah ditemukan saat dilakukan pencarian menggunakan helikopter carteran Satgas Elang.
“Berdasarkan pengamatan dari helikopter, kondisi pesawat terbakar dan sudah dalam keadaan hancur,” jelasnya.
Sebelum hilang kontak, pesawat Rimbun Air PK-OTW sudah memancarkan sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT). Dijelaskan, jika sinyal emergency telah dipancarkan, besar indikasi dalam bahaya.
3. Ponsel pilot aktif, tim SAR berharap korban selamat
Nasib pilot pesawat Rimbun Air PK-OTW yang jatuh di Bilorai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua belum diketahui. Begitu juga nasib kru pesawat.
Namun telepon seluler milik sang pilot disebut masih aktif. Tim SAR gabungan berharap para korban dalam kondisi selamat.
“HP pilot masih aktif. Hanya ditelpon tidak diangkat. Semoga saja pilot dan krunya semua masih hidup, itu harapan kami,” ujar Kapolres Intan Jaya.
4. Tim SAR tiba di lokasi jatuhnya pesawat pada Rabu sore, 3 kru ditemukan tewas

Ketiga kru pesawat tewas akibat insiden tersebut. Ketiga kru dalam pesawat itu adalah pilot HA Mirza, kopilot Fajar dan mekanik Iswahyudi.
“Kami sudah tiba di lokasi, untuk korban kami turut berduka cita, (korban) tidak ada yang selamat. Sudah ketemu jenazahnya,” ujar Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan.
AKBP Sandi bersama petugas yang lain mendatangi lokasi kecelakaan. Mereka tiba di loasi sekitar pukul 16.35 WIT.
“Insyaallah malam ini kita paksakan evakuasi, TKP sudah kita amankan. Kalau tidak malam ini, besok pagi,” ungkap AKBP Sandi.
5. Pesawat Rimbun Air jatuh bukan karena ditembak KKB
Polisi memastikan penyebab jatuhnya pesawat karena faktor cuaca. Hal itu mematahkan isu adanya serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB), yang menyebabkan pesawat jatuh.
“(Penyebab jatuhnya pesawat) cuaca dengan kondisi pilot yang menentukan dia bisa landing atau tidak. Itu saja,” ujar AKBP Sandi.
Sandi menerangkan, pihaknya telah meminta keterangan warga sekitar dan dipastikan tidak ada yang mendengar bunyi gaduh tembakan.
“Tidak ada tembakan atau gangguan dari KKB. Tidak ada aneh-aneh. (Pesawat jatuh akibat) faktor cuaca. Sudah kami selidiki ke masyarakat juga tidak ada yang mendengar tembakan,” tegas Sandi.
Sebagai informasi, Rimbun Air merupakan salah satu maskapai yang melayani penerbangan jarak dekat di kawasan terpencil di Indonesia, salah satunya Papua.
Untuk penerbangan penumpang, Rimbun Air menyediakan penerbangan harian dengan pesawat berkapasitas 19 penumpang. Maskapai ini juga membuka jasa pengantaran kargo.
Baca juga: Kilas Balik 20 Tahun Peristiwa 9/11, Kronologi dan Pemulihan Pasca Tragedi