Baru beberapa hari dipajang, tugu sepatu yang berada di pinggir Jalan Sudirman, Jakarta Pusat menjadi korban vandalisme. Aksi corat coret terhadap instalasi sepatu raksasa tersebut dilakukan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan berupaya mencari para pelaku vandalisme.
“Ya tentu nanti aparat akan mengusut tuntas siapa yang melakukannya,” ucap Riza di Jakarta, Minggu (19/9) mengutip Liputan6.com.
Seperti yang diketahui sebelumnya, beberapa waktu yang lalu Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan sejumlah pihak telah memasang tugu sepatu raksasa di tengah Ibu Kota.
“Kita ingin mempercantik Kota Jakarta, di antaranya dengan tugu sepatu. Itu hasil koaborasi. Itu tanyakan saja sama Jaktour ya detailnya,” ujar Wagub Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat Kamis (16/9).
Pemasangan tugu sepatu ini selain diyakini menjadi ikon baru Jakarta, juga dikabarkan sebagai upaya dalam meramaikan Festival Kolaborasi Jakarta 2021.
Berikut sederet fakta terkait tugu sepatu di DKI Jakarta yang menjadi korban vandalisme, merangkum Liputan6.com.
Daftar Isi
1. Instalasi Hasil Kolaborasi
Pemprov DKI Jakarta membangun tugu sepatu di pinggir Jalan Sudirman. Instalasi sepatu raksasa itu terletak epersis di dekat Stasiun Sudirman BNI City, Jakarta Pusat.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menjelaskan bahwa tugu sepatu raksasa tersebut dibangun hasil kolaborasi sejumlah pihak, termasuk BUMD DKI, PT Jakarta Tourisindo.
2. Percantik Kota dan Menambah Pengetahuan

Riza menuturkan, keberadaan instalasi sepatu raksasa tersebut layaknya di kota-kota besar dunia. Seperti halnya di Arab Saudi, terdapat tugu sepeda.
Selain dapat mempercantik kota, keberadaan tugu juga diyakini dapat menambah pengetahuan masyarakat.
“Artiya kita menghiasi kota agar menarik, supaya setara kota-kota di dunia. Kan bisa, kalian keliling dunia coba dicek di google di setiap negara, di setiap kota kan ada produk menarik yang menarik perhatian, bisa selfie di situ, dan lain sebagainya,” kata Riza.
3. Jadi Sasaran Vandalisme
Sebagai informasi, instalasi seni berbentuk sepatu tersebut diresmikan pada Jumat (17/9) lalu. Sehari setelah diresmikan, tugu raksasa tersebut menjadi sasaran vandalisme.
Satuan Polisis Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi DKI Jakarta dikabarkan sedang menelusuri para pelaku vandalisme instalasi seni tersebut.
Riza berharap pelaku aksi corat coret di karya seni tersebut dapat diungkap dari kamera pengawas atau CCTV yang tersebar di sekitar kawasan Jalan Sudirman.
4. Tugu Sepatu untuk Sementara Dipindahkan
Riza menambahkan, saat ini tugu sepatu yang berada di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat untuk sementara waktru dipindahkan. Tugu tersebut akan dibersihkan setelah menjadi sasaran vandalisme.
“Kan ada yang corat-coret yang tidak bijak, tidak baik. Makanya sekarang harus dibersihkan dulu, dirapikan dibersihkan dulu nanti pada waktunya kita akan tampilkan lagi,” ujar Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (20/9).
Riza juga menyayangkan aksi vandalisme tersebut. ia mengatakan, tugu sepatu merupakan bentuk dukungan untuk para usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
5. Cegah Aksi Vandalisme Terulang Kembali
Dalam keterangannya, Riza juga menyatakan bahwa pihaknya akan menyediakan tempat atau lokasi fasilitas mural ataupun garfiti untuk masyarakat.
Hal tersebut untuk menghindari adanya aksi vandalisme oleh pihak tidak bertanggung jawab.
“Teman-teman, adik-adik yang punya kemampuan kreativitas yang baik tentang mural, tentang grafiti agar tidak melangsungkan kegiatannya ditempat-tempat yang umum dipublik yang tidak baik seperti kemarin di Tugu Sepatu,” kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (20/9).
Lanjut Riza, nantinya lokasi tersebut dapat digunakan untuk menyalurkan ide dan gagasan, hingga kreativitas masyarakat. Kendati demikian, ia belum menentukan lokasi yang tepat.
“Nanti dicarikan tempatnya yah, nanti kita sediain,” pungkasnya.
Baca juga: Simak Ini Daftar Lengkap Passing Grade PPPK Guru 2021