Api di Kilang Minyak Pertamina Balongan di Indramayu, Jawa Barat yang kebakaran sejak pukul 00.45 dini hari Senin (29/3) hingga kini masih belum padam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu memprediksi kebakaran tersebut akan padam dalam tiga hari.
“Hanya untuk memadamkan saja tiga hari untuk benar-benar padam,” kata Plt Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu Caya dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (29/3).
Caya menjelaskan penyebab pemadaman sulit dilakukan lantaran salah satu tangki yang meledak masih terisi penuh dengan minyak.
api-di-kilang-minyak-pertamina-indramayu-diprediksi-padam-3-dalam-3-hariKebakak
“Karena itu satu yang penuh, dua yang kosong tangkinya. Ada tiga tangki terbakar, kan,” ujar dia.
Ia juga menyebut alat pemadam yang dibutuhkan untuk memadamkan kebakaran itu berbeda dengan alat yang digunakan pada umumnya.
“Kalau kebakaran bangunan itu dengan satu alat aja, kalau ini harus dengan tiga alat dan harus pakai (bahan) kimia enggak cuma pakai air,” jelas dia.
Sementara itu, meski api belum padam, Unit Manager Commrel & CSR Pertamina RU VI Balongan Indramayu Cecep Supriyatna menyebut bahwa api sudah mulai mengecil.
Ia juga mengatakan pihaknya terus memantau penanganan kebakaran tangki kilang untuk memastikan api tidak menjalar ke tangki lainnya.
“Kondisi saat ini api sudah mulai mengecil,” kata Cecep, Senin.
Kebakaran kilang Pertamina itu menyebabkan puluhan orang terluka dan ratusan lainnya mengungsi.
Data dari BPBD Jawa Barat hingga Senin (29/3) sore mencatat jumlah korban luka ringan mencapai 26 orang.
Selain itu, sebanyak enam orang mengalami luka berat dalam insiden kebakaran dan ratusan warga yang tinggal di sekitar lokasi kilang mengungsi di sejumlah posko pengungsian.
“Dampak 29 orang luka ringan, enam orang luka berat, dan 932 orang mengungsi dibagi ke tiga titik pengungsi,” kata Wakil Manajer Pusdalops PB BPBD Jabar Hadi Rahmat.
Mengutip laman Pertamina, Kilang VI Balongan adalah kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero).
Kegiatan bisnis utama di kilang ini adalah mengolah minyak mentah dari Duri dan Minas menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), non BBM dan Petrokimia.
Kilang ini mulai beroperasi pada 1994 dan terletak di Indramayu atau sekitar 200 km arah timur Jakarta.
Sumber: CNN Indonesia
Baca juga: Ledakan Bom Bunuh Diri Terjadi di Gereja Katedral Makassar