Larangan Mudik lebaran 2021 yang baru-baru ini diterbitkan pemerintah ditegaskan sebagai upaya mencegah lonjakan penularan Covid-19. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyebut pencegahan dilakukan agar Indonesia tidak mengalami kejadian seperti di India.
“Makanya kita minta masyarakat bisa memahami dan memetik pelajaran dari kasus yang terjadi di India sehingga tidak terjadi di Indonesia,” kata Tito saat memberi pengarahan pada jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Sabtu (24/4).
Sebelum kasus Covid-19 melonjak drastis di India, penduduk setempat mengadakan perayaan Kumb Mela. Kumb Mela adalah ritual penting bagi umat Hindu di India. Dengan jumlah tak sedikit, mereka beramai-ramai mengikuti ritual di Sungai Gangga tanpa menerapkan protokol kesehatan.
“Belum lagi stadion di mana-mana penuh, penontonnya tanpa memakai masker. Sehingga apa yang terjadi di India kita bisa saksikan saat ini. Belum lagi ditambah adanya varian baru Covid-19 yang berasal dari India,” ujar Tito.
Tito kemudian mengingatkan saat India menggelar pemilihan kepala daerah di lima negara bagian yang memicu kerumunan massa tanpa protokol kesehatan. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk bercermin dari peristiwa tersebut. Ia meminta agar larangan mudik Lebaran 2021 kali ini dipatuhi.
“Kita jangan sampai seperti di India. Kenapa? Karena mereka euforia, lupa menaati protokol kesehatan, berkerumun, tidak pakai masker, dan tidak menjaga jarak,” kata Tito.
Baca juga:ย Info Larangan Mudik Lebaran 2021 dan Titik Sekatnya