Bentrokan yang melibatkan militer Israel dan warga Palestina kembali pecah di Masjid Al Aqsha sejak akhir pekan lalu. Lantas bagaimana kronologi terjadinya bentrokan tersebut?
Dikutip dari AFP, serangan di Masjid Al Aqsa itu dipicu para pemukim Yahudi. Seperti diketahui, selama bertahun-tahun ini mereka ingin merebut rumah-rumah Palestina di dekat masjid tersebut.
Inilah Kronologi Bentrokan Pecah di Masjid Al Aqsha
Bentrokan ini dimulai pada Jumat (7/5/2021) lalu. Saat itu, kaum Muslim tengah memadati kompleks masjid untuk menyambut malam Lailatul Qadar di akhir Ramadhan 1442 Hijriah.
Sejatinya, aksi kekerasan sudah meningkat di Yerusalem dan Tepi Barat sejak seminggu sebelumnya. Para polisi menembakkan peluru karet dan granat kejut pada warga Palestina. Sementara, warga Palestina membalas dengan melempari polisi Israel dengan batu, botol, dan kembang api. Dilaporkan, lebih dari 220 orang terluka, mayoritas dari kalangan warga Palestina.
Sehari kemudian, ibadah shalat tarawih di Masjid Al Aqsa, Sabtu (8/5/2021) malam berlangsung dengan damai. Namun, terjadi kerusuhan di tempat lain, tepatnya di Yerusalem timur.
Tercatat, 121 warga Palestina terluka malam itu karena terkena peluru karet dan granat kejut. Sementara, aparat kepolisian Israel mengklaim ada 17 anggotanya yang terluka.
Bentrok antara Israel dan Palestina ini sebenarnya bermula dari upaya hukum oleh kelompok pemukim Yahudi. Mereka memang sejak lama ingin menggusur beberapa keluarga Palestina dari rumahnya di kawasan Syekh Jarrah, Yerusalem timur.
Putusan pengadilan yang memenangkan klaim para pemukim Yahudi, memicu amarah warga Palestina. Sidang Mahkamah Agung setempat tentang banding Palestina sedianya ditetapkan pada Senin (10/5/2021). Namun, karena dinilai berisiko meningkatkan bentrokan lebih luas, hingga Minggu (9/5/2021) Kementerian Kehakiman menunda sidang.
Bentrokan antara israel dan Palestina di Yerusalem Timur terus berlanjut. Polisi Israel kembali bentrok dengan banyak pemuda Palestina di beberapa lokasi di Yerusalem Timur.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap membenarkan tindakan aparatnya. Menurutnya, pihak kepolisian berniat untuk menangani demo dan kerusuhan di Masjid Al Aqsa Palestina.
“Kami akan menegakkan hukum dan ketertiban dengan penuh semangat dan tanggung jawab,” katanya.