Menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah sebuah profesi yang paling tinggi diminati oleh masyarakat. Bagaimana tidak, berprofesi sebagai PNS tergolong lebih aman dalam hal finansial dibandingkan dengan pegawai swasta karena adanya berbagai jaminan dan fasilitas dari pemerintah. Apalagi seiring berjalannya waktu profesi PNS ini semakin menjanjikan karena penghasilannya terbilang tinggi.
Sama halnya dengan profesi lain, seorang PNS pun bisa mengembangkan pendapatannya melalui investasi. Investasi ini tentunya diharapkan mampu mengantarkan seseorang menuju kesejahteraan.
Bagi Anda para pegawai negeri yang berniat untuk memulai investasi, ada baiknya jika mulai sekarang mencoba untuk mengatur kembali anggaran Anda. Bisa dimulai dengan mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting seperti menyisihkan jatah makan di luar bersama keluarga dan membawa bekal ke kantor. Mengurangi kebiasaan merokok atau membeli makanan di luar dapat menghemat pengeluaran Anda Rp500rb sampai Rp1 juta setiap bulannya.
Apabila Anda berhasil dalam mengubah pola pikir dan menjaga pengeluaran, pada tahap selanjutnya PNS bisa memulai untuk berinvestasi sebesar 10% dari penghasilan di awal investasi. Sebagai contoh, gaji yang diterima oleh seorang PNS pada tanggal 1 setiap bulan sebesar Rp10 juta, maka pada hari itu juga sisihkan uang sebesar Rp1 juta untuk berinvestasi. Selain investasi, idealnya PNS juga perlu menyiapkan dana darurat terlebih dahulu. Besaran dana darurat yang harus disiapkan adalah 3 -6 kali pengeluaran bulanan.
Namun jangan salah, untuk berinvestasi Anda tidak perlu menunggu hingga seluruh kebutuhan dana darurat terkumpul. Ambil dana untuk investasi dari pemasukan bulanan. Sedangkan untuk kebutuhan dana darurat Anda bisa mengambilnya dari gaji ketiga belas.
Pilihlah instrumen investasi yang efektif dan efisien. Jam kerja yang padat dan panjang akan membuat waktu Anda untuk mengurus diri sendiri juga terbatas. Oleh karena itu pilihlah instrumen investasi yang tidak membuat Anda pusing dan kehilangan waktu istirahat Anda.
Berikut beberapa pilihan instrumen investasi yang cocok untuk Anda seorang PNS :
Reksadana
Instrumen yang dapat dipilih antara lain seperti reksadana. Pada investasi reksadana terdapat manajer investasi yang membantu mengatur serta memutar dana investasi Anda untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Pemilihan reksadana juga harus mempertimbangkan profil risiko masing-masing orang. Misalnya seseorang yang berusia relatif masih muda dan termasuk tipe investor yang agresif dapat memilih instrumen investasi dalam bentuk reksadana yang berisiko tinggi serta berpotensi menghasilkan keuntungan yang tinggi pula (high risk high return) seperti reksadana saham. Sementara itu bagi investor yang agresif tapi umurnya lebih tua sebaiknya memilih reksadana pasar uang dan pendapatan tetap.
Deposito
PNS juga dapat berinvestasi pada obligasi dan deposito. PNS lebih cocok memilih ketiga instrumen investasi tersebut daripada membeli saham. Hal ini disebabkan karena seorang investor saham harus mempunyai waktu dan pengetahuan khusus untuk mengamati situasi dan kondisi pasar.
Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bahwa berinvestasi di sektor riil kurang cocok untuk PNS karena cenderung rumit dan harus meluangkan waktu lebih banyak. Contohnya seperti membuka usaha warung yang membutuhkan banyak tenaga.
Selain itu, berbisnis propertipun kurang disarankan karena sektor tersebut membutuhkan perhatian khusus, misalnya dengan mengeluarkan modal untuk membangun rumah lalu menjualnya.
Properti
Bagi PNS yang memilki dana berlebih dan dapat menyisihkan untuk uang muka properti dapat membeli rumah dengan KPR agar tidak rumit. Membeli properti melalui KPR akan memaksa seseorang untuk menabung. Jika sudah ada tempat tinggal, rumah yang dbeli melalui KPR dapat Anda sewakan untuk menambah pemasukan atau sebagai bekal pensiun.
Asuransi Unit Link
Alternatif lain yang dapat dipilih oleh PNS untuk investasi mereka adalah produk asuransi unit link yang merupakan asuransi berbalut investasi.
Unit link merupakan salah satu produk asuransi non-tradisional. Produk ini memiliki skema penempatan pada dua sisi, satu sisi untuk proteksi dan sisi lainnya adalah investasi.
Baca juga: Elon Musk ‘Ngetwit’, Investor Bitcoin Panik