Program vaksinasi yang sedang diselenggarakan oleh pemerintah sudah mencapai 30 juta dosis. Belakangan muncul pertanyaan apakah diperlukan juga vaksin COVID-19 untuk anak?
Pemberian vaksin COVID-19 untuk anak tidak hanya untuk melindungi anak-anak dari infeksi virus Corona, namun juga penting guna mencegah anak-anak menularkannya kepada orang dewasa yang rentan. Dengan demikian, rantai penularan COVID-19 dapat diputus.
Saat ini mulai terjadi peningkatan kasus infeksi virus Corona pada anak-anak. Gejala yang ditimbulkan anak-anak mungkin terlihat biasa saja, namun dapat berakibat fatal. Untuk menurunkan risiko anak terpapar virus Corona, pemberian vaksin COVID-19 untuk anak perlu dilakukan. Hal ini juga sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.
Mengapa vaksin COVID-19 untuk anak belum tersedia?
Maraknya kasus COVID-19 pada anak-anak membuat sebagian besar lembaga penelitian dan produsen vaksin berlomba untuk mempercepat uji klinis vaksin COVID-19.
Namun, dengan berbagai alasan, anak-anak belum dilibatkan dalam proses pengujian vaksin. Melansir Alodokter, berikut alasannya:
1. Risiko COVID-19 pada anak
Risiko infeksi COVID-19 pada orang dewasa lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak. Gejala maupun komplikasi COVID-19 yang dialami orang dewasa pun umumnya lebih parah.
Namun bukan berarti anak-anak bisa kebal terhadap virus ini. Anak-anak juga memiliki risiko terinfeksi dan bahkan bisa mengalami komplikasi yang serius akibat terpapar virus Corona.
2. Sistem kekebalan tubuh anak
Sistem kekebalan tubuh yang dimiliki anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Hal tersebut membuat dosis pemberian vaksin COVID-19 pada anak-anak tentu tidak bisa disamakan dengan dosis vaksin yang diberikan pada orang dewasa.
3. Izin orang tua
Anak-anak yang belum bisa mengambil keputusan sendiri memerlukan izin dan persetujuan dari orang tua apabila peneliti ingin melakukan uji coba vaksin pada anak.
4. Efektivitas dan keamanan vaksin
Peneliti ingin memastikan bahwa vaksin COVID-19 yang sudah diberikan kepada orang dewasa memang efektif dan aman sebelum disuntikkan pada anak-anak. Oleh karena itu, diperlukan adanya studi dan data yang lebih banyak lagi untuk memulai proses dan pengujian vaksin untuk anak-anak.
Baca juga: Kenali Gejala Happy Hipoxia yang Berbahaya bagi Penderita COVID-19