Tahun baru Hijriyah atau Tahun baru Islam merupakan hari yang penting bagi umat Islam karena menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam.
Tahun baru Islam jatuh pada tanggal 1 Muharram dalam penanggalan Hijriyah. Tahun ini menjadi peristiwa yang memiliki hikmah luar biasa bagi umat Muslim.
Pada momen tahun baru Islam, sejarah peradaban dan budaya umat manusia mengalami perubahan yang drastis. Umat yang semula amoral menjadi berakhlak dan yang semula jahiliyah menjadi Islamiyah.
Sejarah tersebut dimulai usai peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Berikut sejarah tahun baru Islam yang dirangkum dari Kumparan.
Sejarah Tahun Baru Islam

Sejarah tahun baru Islam ini dimulai ketika kalender penanggalan hijriyah diciptakan. Kalender penanggalan hijriyah ini diciptakan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatab.
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari menyebutkan dengan detail runtutan kejadian lahirnya penanggalan hijriyah tersebut.
Beliau mengatakan bahwa nama-nama bulan seperti Syawal, Syaban dan Ramadhan telah dikenal oleh bangsa Arab sebelum kedatangan Rasulullah SAW.
Hingga akhirnya setelah dua tahun masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khatab, ia mendapatkan kiriman surat dari salah satu gubernurnya, yaitu Abu Musa al-Asy’ari. Abu Musa mengadu bahwa ia merasa kebingungan karena banyak surat Sayyidina Umar yang datang tanpa disertai tanggalnya.
Sehingga Abu Musa bingung menentukan antara surat yang baru dan yang sudah lama. Oleh karenanya, ia menyarankan Sayyidina Umar untuk membuat sistem penanggalan pada kalender hijriyah.
Mendapat aduan tersebut, akhirnya Sayyidina Umar memanggil semua staf dan orang penting lainnya untuk berdiskusi merumuskan sistrem penanggalan. Setelah menyepakati bahwa mereka harus memiliki standardisasi penanggalan, mereka kemudia berselisih untuk menentukan kapan tahun pertama akan dimulai.
Dalam buku Sejarah Pembentukan Kalender Hijriyah karya Ahmad Zarkasih, Lc., ada yang mengusulkan tahun pertama dimulai pada tahun Gajah. Ada pula yang mengusulkan di tahun wafatnya Nabi Muhammad, di tahun Nabi diangkat menjadi Rasul dan di tahun hijrahnya Nabi dari Mekah ke Madinah.
Dari empat opsi tersebut, akhirnya Sayyidina Umar memutuskan untuk memulai di tahun hijrahnya Nabi dari Mekah ke Madinah. Keputusan tersebut didasarkan pada usulan Sayyidina Utsman dan Ali RA.
Selanjutnya mereka kembali berdiskusi untuk menentukan awal bulan penanggalan hijriyah. Dalam diskusi tersebut, Sayyidina Umar memilih bulan Muharram sebagai bulan pertama dari susunan tahun hijriyah.
Selain atas rekomendasi Sayyidina Utsman, beliau memilih Muharram dengan alasan bahwa mukadimah (permulaan) Hijrah terjadi sejak bulan Muharram. Beliau mengatakan bahwa wacana hijrah itu muncul setelah beberapa sahabat membaiat Nabi.
Baiat tersebut terjadi di penghujung bulan Dzulhijjah dan semangat baiat itu mengantarkan kaum Muslim untuk berhijrah dari Meka ke Madinah. Berdasarkan hal tersebut, Sayyidina Umar memilih Muharram sebagai bulan pertama dalam penanggalan kalender hijriyah.
Pada tahun 2021 ini, tahun baru Islam 1443 H bertepatan pada hari Selasa, 10 Agustus 2021. Terdapat banyak amalan yang dapat dilaksanakan selama bulan Muharram ini. Seperti berpuasa, berdoa, dzikir dan bersedekah.
Baca juga: Alasan Mengapa Hari Tasyrik Diharamkan Puasa