Bipolar disorder merupakan kondisi kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami perubahan emosi yang drastis, dari mania (sangat senang) menjadi depresif (sangat terpuruk), atau pun sebaliknya.
Kondisi pengidap akan berkisar pada periode perilaku yang sangat gembira atau bersemangat menjadi sangat sedih atau bahkan seperti putus asa. Nama lain dari gangguan bipolar adalah manik depresif.
Gejala Bipolar Disorder
Beberapa ahli berpendapat bahwa kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak. Tidak hanya itu, ada juga yang berpendapat bahwa gangguan bipolar berkaitan dengan faktor keturunan.
Beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan bipolar antara lain:
- Merasa sangat bahagia atau senang.
- Berbicara sangat cepat, sering, dan tidak seperti keadaan normal.
- Merasa sangat bersemangat.
- Muncul rasa percaya diri yang berlebihan.
- Keinginan untuk tidur menurun.
- Tidak nafsu makan.
- Mudah terganggu.
Gejala mania juga dapat ditandai dengan munculnya pikiran untuk membuat keputusan yang buruk atau cenderung bersikap impulsif. Dalam hal ini, penderita gangguan bipolar bisa secara tiba-tiba melakukan hubungan seksual yang tidak sehat, menyalahgunakan NAPZA, atau melakukan hal lain yang dapat merugikan dirinya bahkan orang lain.
Pengobatan Bipolar Disorder
Tujuan pengobatan gangguan bipolar adalah untuk menurunkan frekuensi terjadinya fase-fase mania dan depresi agar pengidapnya dapat hidup secara normal dan membaur dengan lingkungan. Selain memperbaiki pola hidup, penanganan biasanya mencakup pemberian obat- obatan yang dikombinasikan dengan terapi psikologis (contohnya, terapi perilaku kognitif).