Saat ini hasil tes rapid menjadi salah satu syarat yang wajib kita miliki jika hendak bepergian jarah jauh, terutama jika naik kereta atau pesawat. Tapi sudah tahukah kalian perbedaan rapid antigen dan rapid biasa
Naah teruntuk kalian yang belum paham apa saja perbedaan rapid antigen dan rapid biasa, berikut ini kamu berikan ringkasannya.
Perbedaan rapid antigen dan rapid biasa
Dari detik.com, perbedaan rapid antigen dan rapid biasa atau antibodi terletak pada cara kerjanya. Karena alatnya berbeda, harga yang dipatok pun juga berbeda.
1. Cara kerja
Perbedaan rapid antigen dan rapid biasaย yang pertama adalah cara kerja dari kedua alat tersebut.
a. Cara kerja rapid test antigen
Dokter mengambil sampel usap dari kedua lubang hidung, baik kiri dan kanan. Rapid antigen dilakukan untuk mendeteksi protein nukleokapsid virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
b. Cara kerja rapid test antibodi
Rapid antibodi dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi dalam darah orang yang sebelumnya pernah terinfeksi COVID-19. Adanya antibodi menunjukkan riwayat paparan virus, bukan ada tidaknya infeksi aktif.
Sampel darah biasanya diambil dari ujung jari.
2. Kekurangan dan kelebihan
Poin selanjutnya yang menjadi perbedaan rapid antigen dan rapid biasa adalah kelebihan dan kekurangan dari kedua alat tes tersebut.
a. Kelebihan dan kekurangan rapid antigen
+ Hasil pemeriksaan diketahui lebih cepat dibanding PCR
+ Lebih akurat untuk mendeteksi virus dibandingkan rapid antibodi, karena mendeteksi material virus yakni protein nukleokapsid
– Biaya pemeriksaan lebih mahal dibanding rapid biasa, yakni maksimal Rp 250 ribu untuk pulau Jawa dan maksimal Rp 275 ribu untuk luar Jawa.
b. Kelebihan dan kekurangan rapid antibodi
+ Biayanya cukup murah, sekitar Rp 150 ribu
+ Hasil pemeriksaan diketahui lebih cepat, hanya butuh 15 menit
– Kurang akurat untuk mendeteksi infeksi aktif, karena hanya mendeteksi respons imun yakni melalui antibodi. Hasil rapid test hanya menunjukkan riwayat adanya paparan virus
3. Pembacaan hasil
Perbedaan rapid antigen dan rapid biasa juga bisa dilihat dari pembacaan hasilnya. Karena mendeteksi protein virus secara langsung, hasil rapid antigen dinyatakan sebagai positif atau negatif, sama seperti tes PCR. Sedangkan rapid biasa atau rapid test antibodi dinyatakan sebagai reaktif atau non-reaktif karena hanya mendeteksi respons imun.
Baca juga:ย 2 Cara Mengobati Bipolar Paling Ampuh